Minggu, 16 September 2012

CARA JADI DETEKTIF ALA HOLMES




Berminat menjadi Sherlock Holmes? Merasa ide dan kemampuan berpikir belum terasah? Nah, anda harus mempelajari rahasianya dari konsultan detektif yang hanya ada di dunia, Sherlock Holmes. Sherlock Holmes bisa membuat anda detektif handal dan untuk memecahkan semua misteri dan menjawab semua masalah yang ada. So, ada empat tahapan untuk menjawab semua misteri.

1. Mengamati (mencari fakta)
Setiap anda dalam masalah atau situasi baru, anda harus mengamati dahulu. Pengamatan memerlukan totalitas, anggap saja mereka sebuah karya seni yang indah yang perlu anda lihat keindahannya setiap inchi.
Buka semua indra anda. Mendengarkan, perhatikan bau, lihat dengan teliti. Peka dengan semua gerakan, petunjuk dan apa pun itu yang menarik. Sherlock menyuruh anda diam, sebelum anda mendapatkan fakta-fakta yang sudah di kumpulkan. Mengamati dengan seobjektif mungkin dengan cara mengamati masalah mulai dengan sudut yang berbeda sebanyak mungkin.
"It is a capital mistake to theorize before one has data. Insensibly one begins to twist facts to suit theories, instead of theories to suit facts." ~Sherlock Holmes
2. Analisis – memilah-milah potongan puzzle
Layaknya puzzle, masalah yang anda hadapi seperti kesatuan puzzle dari yang beberapa bagian. Bila anda sudah memiliki semua bagian dengan cara yang benar. Anda bisa menganalisis mana yang benar dan mana yang bisa di gabungkan dengan bagian yang lain, dan berfikir bagaimana cara menghubungkan satu sama lain. Bagaimana satu puzzle itu bisa mempengaruhi pada gambar keseluaruhannya. Semakin banyak puzzle itu semakin besar anda bisa melihat solusinya.
"Each fact is suggestive in itself. Together they have a cumulative force." ~The Adventure of the Bruce-Partington Plans
3. Mencari sampai ke intisari
Bagian ini adalah mengambil sudut yang berbeda selama tahap observasi. Dalam tahap ini, anda diharuskan mencari Intisari dalam masalah ini, mencari alat bukti lainnya di lapangan dan mencari petunjuk yang terkecil.
"He was out on the lawn, in through the window, round the room, and up into the bedroom, for all the world like a dashing foxhound drawing a cover. ~The Devil's Foot
4. Imajinasi
Sherlock Holmes sering menyendiri untuk membantunya memecahkan masalah, mengasingkan diri dari semua gangguan sehingga ia menggunakan imajinasinya agar bebas mengeksplorasi masalah dari semua sudut.Tahu ga kenapa Sherlock suka dengan biola? Karena dengan biola, membantu dirinya rileks, sementara bagian pikirannya sibuk dengan bermain biola, sebagiannya lagi membentuk ide-ide baru.
Melamun juga membantu interaksi ide untuk menghasilkan wawasan baru ke dalam kasus berat yang sedang dihadapi. Jadi, begitulah apa yang di lakukan Sherlock. Ambil inspirasi dari dia dan cobalah rilekskan pikiran anda, dan anda akan kagum pada apa yang anda temukan dalam diri anda.

Sudah empat tahapan yang sudah di beberkan. Tertarik menjadi Sherlock? Mulai cari masalah dan pecahkan masalah itu. The Game, Mrs Hudson, is on!

Sherlock Holmes, sebagaimana kita ketahui, bukan sekadar detektif. Salah satu hal paling menarik yang membuat Sherlock Holmes begitu ikonik adalah kemampuannya sebagai seorang logician. Analisis yang ia lakukan bukan sekadar main tebak-tebakan atau hasil mengobrak-abrik perpustakaan, tetapi adalah 'rangkaian penalaran'.
Di antara sekian banyak teori logika yang digunakan sehari-hari oleh Sherlock Holmes, ada satu teori yang dominan. Tampaknya, metode ini adalah metode favorit Sherlock Holmes, mengingat ia mengulang pernyataan tersebut berulang kali. (Para Sherlockian yang membaca artikel ini bisa jadi sudah tahu apa itu).
"When you have eliminated the impossible, whatever remains, however improbable, must be the truth."
Reductio ad absurdum adalah suatu metode pembuktian logis dengan cara membuktikan bahwa negasi suatu pernyataan tidak mungkin terjadi, sehingga pernyataan itu pasti benar. Membingungkan? Langsung saja ke contoh yang ada dalam beberapa novel dan film Sherlock Holmes.
Kita mulai dari contoh sederhana yang ada di episode pertama Serial BBC Sherlock. Adegan sewaktu Sherlock menjelaskan penalaran yang ia gunakan untuk mengetahui hubungan Watson dengan saudaranya memuat kalimat berikut:
"If she'd left him, he would've kept it. People do, sentiment. No, he wanted to get rid of it, so he left her."
Bagaimana Sherlock membuktikan bahwa saudara laki-laki Watson-lah yang meninggalkan istrinya? Pertama-tama, ia mengasumsikan sebaliknya. Bagaimana seandainya istrinya-lah yang meninggalkannya? Saudara laki-laki Watson pasti akan menyimpan handphone itu. Karena handphone itu malah diberikan pada Watson, asumsi tadi salah, sehingga Sherlock bisa dengan yakin mengatakan kebalikannya.
Contoh yang lebih kompleks dari reductio ad absurdum adalah proses eliminasi. Proses eliminasi sebenarnya adalah serangkaian pembuktian berdasarkan kontradiksi. Misalnya di novel Sign of Four, Sherlock mengemukakan argumen ini.
"'How then did you deduce the telegram?'
'Why, of course I knew that you had not written a letter, since I sat opposite to you all morning. I see also in your open desk there that you have a sheet of stamps and a thick bundle of postcards. What could you go into the post-office for, then, but to send a wire?'"
Proses yang Sherlock lakukan kali ini mirip dengan apa yang kita lakukan saat ujian pilihan ganda. Eliminasi. Mari kita lakukan dengan cara Sherlock. Anggap ini soal ujian, maka kira-kira soalnya akan jadi seperti ini: Watson pergi ke kantor pos. Apa yang ia lakukan:
1.    Mengirim surat
2.    Membeli perangko
3.    Mengirim telegram
4.    Mengirim kartu pos
Watson tidak menulis surat (pilihan 1 salah), dan tidak membeli perangko atau mengirim kartu pos (2 dan 4 salah). Sisanya, dia mengirim telegram. Bayangkan jika kita harus membuktikan bahwa Watson mengirim telegram tanpa proses eliminasi. Bahkan Sherlock pun akan kesulitan. Dengan latihan yang cukup, logika semacam ini sangat membantu dalam membuat kesimpulan setiap harinya.
Siap mencoba?

1 komentar: